5.24.2010

Bersepeda

"Setelah kami mencoba untuk bersepeda, rupanya banyak hal juga manfaat yang didapat, disamping kesehatan tentunya. "

Alhamdulillah, saya punya beberapa sahabat baru. Dari pertemuan dengan beberapa sahabat baru itu, muncul banyak gagasan baru, salah satunya adalah bersepeda.

Setelah kami mencoba untuk bersepeda, rupanya banyak hal juga manfaat yang didapat, disamping kesehatan tentunya. Ketika kami bersepeda pada hari Minggu, dan bergabung dengan beberapa komunitas group bersepeda, maka saya dapatkan karakter orang-orang yang bersepeda pada hari Minggu. Mereka dikelompokkan 75 persen adalah karyawan pada level supervisor dan karyawan biasa dan sisanya adalah penganggur.

Ketika kami bersepeda pada hari Sabtu, dan berusaha untuk bergabung dengan beberapa komunitas group bersepeda, maka saya dapatkan karakter orang-orang yang bersepeda pada hari Sabtu. Mereka dikelompokkan 75 persen adalah manajer dan direktur dan sisanya supervisor, karyawan dan penganggur.

Namun kalau saya bersepeda pada hari Selasa, Rabu atau Kamis dengan beberapa gelintir orang yang kami temui dijalan atau ketika sama-sama istirahat, diluar dugaan 80 persen adalah investor, 10 persen pe-bisnis dan sisanya adalah penganggur. Pada hari-hari itu, tidak kami jumpai seorang karyawan, supervisor dan juga manajer.

Setelah saya renungkan, rupanya bersepeda hari Minggu kebanyakan karyawan sebab di Indonesia masih sedikit yang saya jumpai hari Sabtu libur. Sehingga bagi karyawan yang ingin menjaga kesehatannya, salah satunya memanfaatkan bersepeda di hari Minggu. Kalau mereka memaksakan bersepeda pada hari kerja, kecuali yang kerjanya shif, maka beresiko akan diberhentikan oleh perusahaan.

Begitu juga yang bersepeda hari Sabtu, rata-rata adalah level manajer atau direktur, hal ini mereka lakukan karena pada hari Minggu banyak digunakan untuk aneka undangan dan aktivitas bertemu dengan keluarga yang selama satu Minggu, jarang bertemu karena banyak tugas-tugas yang harus segera diselesaikan.

Sedangkan mereka yang bersepeda pada hari Selasa, Rabu atau Kamis, rata-rata adalah investor, sebagian manager dan supervisor dan sedikit sekali yang karyawan, kecuali yang kerjanya adalah shif.

Sahabat CyberMQ,

Informasi ini, bukan bermaksud untuk menentukan mana yang paling bagus atau yang tidak bagus. Namun sebagai inspirasi kita bersama, bahwa kita mau memposisi kan jaringan pada sektor mana. Semuanya bisa dijadikan peluang bisnis dan jalin silaturahmi.

Bagi sahabat yang karyawan, sekali-kali mengambil cuti, khusus untuk bersepeda antara hari Selasa, Rabu, Kamis, semoga nanti akan berjumpa pada orang-orang investor dan sahabat bisa belajar darinya atau pemberi info tempat-tempat investasi. Bagaimana Pendapat Anda?

"Dan bila akhir tahun menjadi sebuah patokan, sebaiknya hari-hari depan kita jadikan sebuah acuan. Batu loncatan menuju hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik yang lebih baik. Biarlah yang lalu telah berlalu. Karena masa depan adalah kehidupan yang sesungguhnya, seperti ujar seorang bijak. "

Tahun 2009 telah berangsur menuju titik tujuannya. Waktu menuju ke sebuah akhir. Tentu saja, banyak sudah kenangan, baik pahit maupun manis, yang telah kita singgahi dalam tahun yang akan segera kita tinggalkan ini. Walau bagaimanapun juga, semuanya sudah dan akan berakhir. Dan bila akhir tahun menjadi sebuah patokan, sebaiknya hari-hari depan kita jadikan sebuah acuan. Batu loncatan menuju hari demi hari, menit demi menit, detik demi detik yang lebih baik. Biarlah yang lalu telah berlalu. Bukankah masa depan adalah kehidupan yang sesungguhnya, ucap seorang bijak.

Kita sama-sama tahu, bahwa tahun 2009 adalah tahun yang sepertinya banyak menyisakan keprihatinan, dalam berbagai sektor kehidupan di negeri ini. Tahun ini diawali dengan keprihatinan seputar bencana tsunami, mencatat banyak peristiwa korupsi dan ketidak-adilan, bahkan dalam dunia olahragapun kita seolah hanya mencatat kekalahan demi kekalahan, kerusuhan demi kerusuhan belaka. Sepertinya tak ada manis yang kita ecap dalam kisah setahun ini.

Namun bila kita mengkaji lebih jauh, segala hiruk-pikuk kepahitan itu sebenarnya mengandung nilai reflektif, yang bila direnungkan membuahkan hikmah berarti. Kejadian tsunami, kecelakaan pesawat terbang, bisa berarti : peringatan Allah agar kita semakin mawas diri, semakin bersemangat mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Banyak ditemukannya kasus korupsi, penerapan hukum cambuk dan hukuman matipun, bisa kita tandai sebagai geliat awal keadilan hukum di negeri ini. Toh, kalau direnungkan, masih banyak nilai positif yang bisa kita angkat dari bencana dan kesemrawutan, yang setahun ini menjadi lakon utama di ”panggung teater” bernama Indonesia.

Apa yang telah terjadi memberikan pelajaran, seperti kata pepatah : pengalaman adalah pelajaran terbaik. Apa yang belum tercapai menjelmakan tantangan, sehingga kita bisa menjaga gerak, karena dengan terus bergerak berarti kita masih dalam keadaan hidup. Dengan apa kita bergerak menuju keselarasan arah, mencapai hidup yang lebih baik ?

Pedoman bergerak kita adalah visi, misi dan tujuan yang ingin kita capai pada tahun 2010 nanti. Menjelang tahun 2010 ini kita sebaiknya kita banyak merenung dan berhitung, serta menjelaskan capaian-capaian kita dengan sibuk merunut timeline. Apa yang hendak dilakukan pada hari demi hari, detik demi detik, di tahun mendatang, bahkan apa yang ingin dicapai pada awal 2011 nanti, lebih baik kita rancang dan ketahui pada awal tahun ini. Dengan begitu, kita telah mempunyai strategi yang akan menjaga daya hidup kita minimal selama setahun ke depan.

Daya hidup yang mesti kita kelola adalah daya hidup keluarga kita sendiri, mengingat keluarga merupakan aset utama untuk perbaikan organisasi kemasyarakatan yang jauh lebih luas. Keharmonisan sebuah bangsa, titik awalnya adalah keharmonisan keluarga-keluarga yang menjalin kelompok masyarakatnya. Keselamatan sebuah masyarakat, juga dimulai dari keluarga yang maslahat, yang dinamikanya mendukung perubahan masyarakat ke arah positif. Dari keluargalah, dengan pendidikan, suri tauladan dalam keluargalah, akan terlahir insan-insan yang saleh dan ulet, untuk menjalankan misi dan mencapai visi serta tujuan yang dicita-citakan sebuah bangsa.

Keluarga adalah organisasi paling sederhana dalam jumlah anggota, tapi paling urgensial jika kita membicarakannya dalam tataran soal pencitraan bangsa. Perubahan-perubahan sosial yang kita harapkan semenjak era reformasi, bahkan jauh sebelumnya, sepertinya melupakan tesis : kebangkitan sebuah bangsa dimulai dengan kebangkitan keluarga. Sehingga, kebangkitan bangsa yang selama ini menjadi visi kita, hanya semata banyak mengetengahkan misi-misi yang kurang membumi, serta terasa sebatas ”sambal”. Kita akhirnya sibuk dengan berbagai rencana yang melangit, sibuk dengan rumus-rumus perbaikan ekonomi, sosial, politik yang akhirnya bergerak sebatas wacana dan memakan banyak waktu. Dilain pihak, lingkup keluargapun luput dari perhatian, padahal kendati kecil lingkupnya, keluarga tetap membutuhkan manajemen stratejik, butuh kekuatan ekonomi, harmoni sosial dan seni politik, untuk membina insan-insan yang bernaung dibawahnya. Itulah alasan, mengapa visi, misi, tujuan yang dirumuskan dalam rencana, ditargetkan dalam timeline pada tahun 2006 kelak, sebaiknya dimulai dari manajemen atau organisasi keluarga. Sebab Keluarga adalah modal kebangkitan kita, sebagai bangsa, masyarakat, sekaligus pewaris budaya.

Bagaimana dengan anda?

Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar