6.18.2010

Agar Dzikir Efektif

Imam al-Ghjazali dalam kitabnya Ihya 'Ulumuddin menjelaskan tentang keajaiban hati (aja'ib al-qalb).

Ia mengilustrasikan, jika seseorang sedang berjalan, lalu ada anjing yang hendak mengganggu dan ia menghardiknya, maka anjing itu akan segera pergi. Namun, bila di sekitarnya banyak tulang dan daging yang menjadi makanannya, maka anjing tersebut tidak akan pergi meskipun dihardik dengan keras. Kalaupun dia pergi, paling hanya sebentar untuk kemudian mengintai lagi, menunggu kita lengah lalu segera kembali.

Melalui ilustrasi tersebut, al-Ghazali ingin menjelaskan bahwa zikir itu ibarat sebuah hardikan terhadap setan. Zikir baru akan efektif, kalau hati kita bersih dari makanan setan. Kalau hati sudah bersih, maka zikir akan mampu menghardik setan. Sebaliknya, bila hati dipenuhi dengan makanan setan, maka zikir sebanyak apa pun tidak akan sanggup mengusir setan. Bahkan, setan akan ikut berzikir pula dalam hati kita. Oleh sebab itu, tidak ada pilihan lain, bila ingin zikir efektif dan mempunyai kekuatan, maka kita harus membersihkan hati dari segala macam makanan setan.

Al-Ghazali menambahkan, makanan setan menjadi peluang dan pintu masuk (madkhal) setan. Pintu masuknya adalah segala bentuk penyakit hati. Dan di antara akses masuknya setan yang merupakan penyakit hati yang kerap menyerang manusia adalah al-hirts. Al-hirts adalah ambisi atau keinginan yang sangat rakus, dan selalu ingin lebih. Akibatnya, ia menjadi tuli dan buta mata hatinya. Dan ia pun rela melakukan apa saja.

sumber: Republika