5.24.2010

Tausiyah Satu Menit

Ciri keteladanan kita kurang tulus adlah banyaknya keluhan dan kekecewaan diri serta melemahnya semangat ketika melihat orang lain belum mengikuti apa yang kita contohkan.
Keteladanan dalam beribadah akan membuat pribadi kita menjadi tenangdan jernih. Bahkan, mampu memotivasi orang lain menjadi ahli ibadah sehingga suasana tenang dan jernih menjadi milik bersama.
Jangan terpaku oleh tingginya jabatan, tetapi ingat akan tingginya resiko yang dipikul. Jangan terpesona oleh besarnya kekuasaan, tetapi ingat akan besarnya tanggung jawab yang diemban.
Berani hidup harus berani menghadapi masalah. Jangan takut dan jangan gentar dengan masalah yang menghadang. Hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalahsudah diukur ALLAH sehingga sesuai dengan kemampuan kita.
Sikap emosional merupakan cirri belum terampilnya mengendalikan diri. Lalu, bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik bila diri kita sendiri kurang terkendali?
Keberanian mengatakan tidak tahu untuk sesuatu yang memang tidak diketahui akan jauh lebih terhormat dan menenangkan daripada selalu ingin terlihat serba tahu padahal sebenarnya hanya SOK TAHU.
Komentar spontan kita mungkin hanya sepatah kata, tetapi jika tidak tepat maka bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian yang mendalam. Oleh karena tiu, waspadalah dengan kebiasaan berkomentar walau hanya sepatah kata.
Orang hina akan mengeluarkan kata-kata hina dan menghina, sedangkan orang mulia akan mengeluarkan kata-kata dan sikap mulia.
Kerendahan hati dan ketenangan adalah satu paket, sed angkan kesombongan dan kegelisahan batin adalah paket lainnya. Jadi, bila ingin tenang pilihlah kerendahan hati.
Semakin kita ingin menunjukkan siapa diri kita agar diakui dan dihormati, maka batin kita akan semakin tertekan, tegang, dan lelah. Padahal, sikap ingin menunjukkan siapa diri kita biasaya hanya akan membuat kita semakin tidak disukai.
Bila dimarahi , jangan larut dalam sakit hati karena kita akan rugi sendiri. Lebih baik, maafkan saja dan jangan menjadi dendam. Kita tidak akan hina dengan dihina, sebab semua perbuatan akan kembali kepada pembuatnya
Hati manusia berubah-ubah. Bila saat ini seseorang marah kepada kita, mungkin besok lusa marahnya akan reda. Bahkan, mungkin ia akan lebih saying kepada kita. Oleh karena itu, jangan menyimpan dendam atau benci berkepanjangan.
Melawan kemarahan dengan kemarahan ibarat membenturkan batu dengan batu. Hasil yang diperoleh biasanya adalah perpecahan. Oleh karena itu, saat menghadapi kemarahan orang lain maka bersikaplah tenang dan jernih. Dengar dan simak apa yang diutarakannya, lalu ambil hikmah dan doakanlah kebaikan untuknya.
Melawan kemarahan dengan kemarahan hanya akan menimbulkan masalah baru. Sebaliknya, ketenangan, kejernihan, dan sikap yang terkendali dalam menghadapi kemarahan , INSYAALLAH akan lebih menjadi solusi.
Walaupun kita telah berusaha berbuat baik semaksimal mungkin, mustahil senua orang akan menyukai kita. Tidak usah aneh atau kecewa. Terus lakukan perbuatan baik semaksimal mungkin, karena itulah yang akan kembali kepada kita.
Kritik, koreksi, bahkan penghinaan yang akan menghujam jangan pernah membuat hati kita resah dan semangat kita lemah. Jadikanlah semua itu sebagai pembakar semangat untuk member bukti terbaik sebagai jawabannya.
Konflik biasanya terjadi karena “Saya Benar” dan “ Kamu Salah”. Berilah kesempatan bagi hati untuk mengatakan “Kita Benar” dan “Dia pun boleh jadi benar”. Denagn begitu. Insya Allah kita akanmudah mencari solusi.
Kritik yang baik harus diawali dengan niat yang baik. Niatkanlah kritik untuk membantu saudara kita agar mengetahui dan bisa memperbaiki kesalahannya sehingga ia menjadi lebih baik.
Bila kita berbuat baik dengan ikhlas, maka kita akan menikmati kebaikan tersebut. Akan tetapi, jika kita berbuat baik tanpa keikhlasan niscaya akan banyak mengeluh dan kecewa.
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu. Apapun yang dilihat, didengar, dan dirasa akan menjadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif, dan tepat dalam menyikapi hidup ini.
Kian bening hati, kian peka terhadap lading amal, dan kian mudah berbuat kebaikan, maka kita akan kian merasakan bahwa rezeki terbesar kita bukanlah sesuatu yang didapatkan, melainkan amal yang dilakukan.
Kunci sukses adalah kegigihan memperbaiki diri dan kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaikdari hidup ini.
Mengajar tanpa menggurui, member nasihat tanpa merasa lebih mulia, dan memang tanpa ada yang merasa dikalahkan, adalah cirri kematangan seseorang.
Jauhi sikap riya, pamer harta, pamer kedudukan, pamer gelar, atau pemer penampilan, karena semakin pamer kita akan semakin sengsara dan semakin diminati penjahat. Justru kesederhanaanlah yang akan menambah pesona kita.
Hidup akan jauh lebih indah, aman, dan menyenagkan bila kita saling menyayangi
Dan kebahagiaan yang paling besar adalah bila kita bisa menyembunyikan kebaikan kita.
Memberi itu amat membahagiakan orang lain dan diri kita. Apalagi bnila kitabisa member sebelum tangan orang lain meminta, tentu jauh lebih membahagiakan dan memuliakan.
Setiap kali kita mendapat kebaikan, bersyukurlah kepada ALLAH dan berterimakasih dengan tulus. Jangan lupa untuk mendoakan dan berusaha membalas kebaikan orang yang telah berbuat baik kepada kita dengan apa yang kita mampu, niscaya hidup kita akan lebih berkah.
Maafkanlah orang yang berbuat buruk kepada kita, niscaya hati akan menjadi lapang. Lupakan keburukannya, niscaya hidup kita akan terasa nikmat dan lebih bernilai.
Sikap bijak dan mulia lahir dari kemampuan mengendalikan diri. Sedangkan kerusakan, kesengsaraan, dan kehinaan adalah akibat dari ketidakterampilan mengendalikan diri dan nafsu.
Keteladanan pemimpin adalah pesona dan kekuatan yang menghujam ke dalam qolbu, dia akan membuat orang yang dipimpinnya merasa mantap dan yakin mengikutinya dengan tulus ikhlas. Keteladanan adalah amal yang amat utama dan nyata.
Kesuksesan yang diraih oleh seseorang tanpa ditunjang oleh obadah, bagaikan gedung atau rumah yang didirikan tanpa pondasi.
Nikmatilah hidup merdeka, tidak diperbudak oleh keinginan dipuji, dihormati atau diperlakukan special, sebab menjadi orang yang iasa-biasa itu sebenarnya nikmat. Sebaliknya, ingin terlihat hebat itulah yangjustru menyengsarakan.
Kita tidak akan mau mendekati orang yang dianggap tidak aman bagi kita. Begitupun orang lain, mereka tentu tidak mau dekat kepada kita bila kita dianggap berbahaya baginya. Mak dari itu, jadilah manusia yang aman bagi orang lain.
Ingatlah!! Manusia biasanya akan bersegera memprioritaskan, dan bersungguh-sungguh terhadap hal yang dianggapnya oenting dan menguntungkan bagi dirinya, tetapi tidak melakukan untuk yang sebaliknya. Oleh karena itu, pandai-pandailah kita menyikapinya.
Berhati-hatilah!! Kesenjangan antara perkataan dan perbuatan adalah boomerang yang betul-betul menghancurkan wibawa dan akan mengundang bulan-bulanan, caci maki, dan penghinaan.
LIHATLAH!! Puncak prestasi gemilang pada umumnya diraih oleh orang-orang kreatif yang berani mencari tahu hal-hal baru, berani memikul risiko, dan selalu bersemangat untuk membuat hal yang baru.
Jadikanlah setiap perjumpaan dengan orang lain menjadi sarana lompatan pertambahan ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan wawasan. Syaratnya, berlakulah seperti gelas kosong yang siap diisi.
Bila kita bersandar, maka kita akan takut kehilangan sandaran kita. Olrh karena itui, CUKUPLAH ALLAH yang menjadi sandaran, karena Dia tak kan mengecewakan siapa pun yang bersandar kepada-Nya
Salah satu cirri kesuksesan seseorang adalah dicintai oleh orang-orang terdekatnya. Waspadalah!! Dikenal dan dihargai oleh mereka yang jauh tetapi tidak disukai oleh orang-orang yang dekat adalah pertanda kegagalan.
Menasehati orang-orang terdekat jauh lebih sulit. Karena mereka telah mengetahui pribadi kita yang sebenarnya. Karena itu, semakin tidak sesuai antara perkataan dengan perbuatan maka semakin turun wibawa kita, terutama di antara orang-orang terdekat.
Keberhasilan mendapatkan cinta, kasih saying, dan kesetiaan yang tulus dari orang-orang terdekat, menjadi pertanda keberhasilan kita memimpin diri sendiri.
Mari kita latih dan biasakan untuk bersikap lebih lembut, sopan, dan hormat kepada orang-orang yang terdekat dengan kita. Niscaya hal itu akan lebih indah, hangat, dan akan membuat kebersamaan semakin penuh makna.
Seorang pejuang sejati tidak pernah mengenal kata akhir dalam perjuangannya. Ia tidak memerlukan gemuruh tepuk tangan, tidak akan lemah karena cacian, dan tidak bangga dengan penghargaan.
Bagi pribadi yang tidak terampil mengendalikan diri, bersiaplah untuk hidup ddengan penuh masalah, sebab apa pun yang tidak terkendali pasti akan menimbulkan masalah.
Hati-hati dengan perkataan buruk, seba akan memperburuk reputasi dan kehormatan yang ujungnya akan membuat diri bernasib buruk pula.
Barang siapa yang ingin mendapatkan lebih maka harus sanggup berbuat lebih.
Keberuntungan bukan perkara kalah atau menang, juga bukan masalah mendapatkan atau tidak. Keberuntungan adalah kalau kita berubah menjadi lebih baik dalam situasi apapun.
Raihlah kemenangan menjadi kemenangan sejati dengan sikap yang selalu rendah hati dan tetap menghormati pihak yang kalah.
Ubahlah kekalahan menjadi kemenangan dengan sikap berlapang dada, mengakui, memuji, dan menghormati kemenangan orang lain.
Akan sulit mengusir ayam dari dalam kamar, seandainya terusir pun kamar akan menjadi kotor dan berantakan. Oleh karena itu, tutup pintu sebelum ayam masuk. Tutup peluang DOSA sebelum berbuat.
Jangan melakukan sesuatu hanya semata-mata karena “ingin”, sebab “ingin” tidak pernah ada habisnya. Juga jangan semata-mata karena “suka”, sebab “suka” mudah berubah. Serubahnlah karena “perlu”, sebab “perlu” mengundang banyak manfaat.
Apa yang kita inginkan tidak selalu akan terjadi, maka apabila kita tidak bertawakal kepada Allah, bersiaplah untuk kecewa.
Ketika hati merasa sedih dan geisha, jangan biarkan kesedihan itu larut dan mencuri hidup kita. Bangkitlah!! Perbanyak zikir dan bergaullah dengan orang yang penuh manfaat.
Bila aneka nikmat membuat kita melakukan perintah-Nya. Boleh jadi Allah akan menggirng kita pada beragam ujian hidup. Dan karena hal itu adalah bagian dari kasih sayang Allah agar kita selalu ingat dan dekat kepada-Nya.
Hati yang ridha dan realistis menerima kenyataan, akan membuat kita lebih tenang, lebih siap mencari solusi, dan lebih mendatangkan keridhaan Allah.
Ketenangan adalah langkah penting dalam mencari solusi. Karena itu, semakin cepat kita ingat dan mengembalikan urusan kepada Allah maka kita akan semakin merasa tenang. Sebaliknya, jika kita lupa kepada Allah maka hati akan larut dalam gelisah.
Dua hal kunci kemuliaan yang tidak boleh ditunda: segeralah berterimakasih atas sekecil apa pun kebaikan orang lain dan segeralah meminta maaf atas sekecil apapun kesalahan diri.
Hati-hati bila curhat kepada orang yang tidak tepat, alih-alih menjadi solusi malah menambah masalah. Karena itu, biasakanlah curhat hanya kepada orang yang ahli dan terpercaya serta serahkan semua hasilnya kepada Allah.
Berhati-hatilah bila kita mendengar curhat orang lain, sebab semua itu bisa menjadi cobaan dan amanah. Jangan sampai menjadi dosa dan fitnah dengan menceritakannya lagi kepada orang yang tidak berhak.
Sibukkan ikhtiar jangan mengurangi tawakkal, keyakinan kepada Allah jangan melemahkan ikhtiar. Akal pikiran 100%, jasad all out, tatapi hati 100% bertawakkal kepada-Nya.
Orang penuh perhatian walaupun terhadap hal-hal kecil niscaya akan disukai dan dihormati. Sebaliknya, orang yang tidak pernah peduli terhadap hal-hal kecil, sekalipun ia sering berkata besar, niscaya tidak akan disukai.
Semakin cepat mengembalikan urusan kepada Allah, semakin sering ingat kepada-Nya, dan semakin utuh menyerahkan diri bertawakkal kepada-Nya, niscaya akan semakin tenang hati ini.
Boleh jadi Allah mengabulakn harapan kita dengan tidak member apa yang kita inginkan, karena Dia Mahatahu bahaya yang akan menimpa dibalik keinginan kita.
Dunia ini diciptakan hanya untuk lahiriah belaka, bukan untuk menentramkan hati. Hanya Allah-lah satu-satunya jalan ketenangan, mak dekati, taati dan cintai Dia, niscaya hidup akan bahagia.
Sesungguhnya hidup ini adalah rangkain ujian yang tiada henti. Sedangkan sebarat-berat ujian adalah kelapangan, kemudahan, pujian, dan hal-hal yang lebih membuat kita lalai dan lupa kepada Allah
Hidup di duinia hanyalah mampir sejenak untuk mencari bekal pulang dan menanti saat maut menjemput. Kita tidak memiliki apapun dan tidak dimiliki siapa pun, selain Allah
Tak ada satu pun di ala mini kecuali ciptaan dan milik Allah, tidak ada satu kejadian pun kecuali terjadi dengan izin-Nya, dan tidak ada kejadian sia-sia kecuali ada hikmahnya.
Jauhi tindakan tergesa-gesa, karena tergesa-gesa apalagi dengan sikap emosional hanya akan mengundang penyesalan. Bertindaklah dengan hati tenag, gunakan pikiran yang jernih untuk menyerap data yang BAL (Benar, Akurat, Lengkap).
Orang yang akan bahagia adalah yang paling sipa menghadapi kesulitan dan kepahitan dalam hidup ini, sedangkan orang yang akan banyak menderita adalah yang hanya siap dengan kesenangan dan kemudahan.
Setiap waktu dan keadaan memang membutuhkan sikap tepat yang bisa menjadi bagian dari solusi.
Walau kita memiliki hubungan baik dengan sesame, tetap saja ukuran kesuksesan kita adalah jika memiliki hubungan yang baik denganALLAH AZZA WA JALLA
Menerima kenyataan itu bukan berarti pasrah. Menerima kenyataan adalah benar-benar mengaktifkan kemampuan intelektual, berpikir, dan perasaan kita untuk hidup realistis.
Punya apa-apa di dunia ini tidak akan pernah memiliki nilai apapun jika tidak diiringi dengan keimanan yang tinggi.
Semakin cinta kepada dunia, akan semakin takut kehilangan. Namun, jika kita mencintai akhirat dengan bekal dunia, kita tidak akan takut kehilangan
Sesungguhnya orang yang beruntung adalah orang yang setiap waktunya diolah agar dia semakin rindu akan nasihat
Jangan pernah berpikir dan berbuat kecuali yang bernilai tinggi dan bermakna
Marilah kita sempurnakan keyakinan kita sehingga sama sekali tidak tergiur dengan apa pun yang berada di tangan makhluk. Tidak berharap diberi oleh orang lain, tetapi rindu menjadi jalan datangnya Pemberian Allah kepada orang lain
Orang yang yakin kepada Allah tidak akan pernah merasa hina di hadapan sesame manusia, karena hidupnya tidak pernah digantungkan kepada jaminan dan pemberian manusia
Teruslah sibuk memperbaiki diri, itulah kunci menjadi mumkmin sejati
Memang benar saya sedaring minder karena bnyak kekurangan yang ada pada diri ini. Namun, akhirnya saya mengerti bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah mensyukuri yang ada dan memperbaiki kekurangan yang ada
Kesalahan adalah lumrah dan bisa diperbaiki, namun ketidakujuran menjadi penutup jalan perbaikan
INGATLAH!! Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang membawa menfaat sebesar-besarnya bagi sesame, itulah kemuliaan yang dijanjikan Nabi kita.
Jatuh bangun adalah hal yang lumrah, yang penting selalu belajar dan berlatih secara sistematis berkesinambungan
Kunci sukses dalam mengendalikan sesuatu harus diawali dengan keterampilan dan kesungguhan mengendalikan diri
Perkembangan teknologi harus kita sikapi sebagai tantangan agar kita mampu menjadikannya sebagai lading kemaslahatan bersama
Bagaimanapun juga kita tidak bisa mengubah orang lain tanpa diawali dengan mengubah diri sendiri
Manfaatkan setiap kesempatan agar efektif menjadi kebaikan
Ingatlah, tidak ada artinya segala kesuksesan yang dicapai apabila menjadi ujub, riya, dan takabur. Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan hati karena Allah hanya menyukai orang yang bersih hatinya
Jangan sampai menjadi orang yang hanya menjadi jalan kehinaan dan kemaksiatan
Hidup adalah ujian dan yang sukses adalah yang lulus ujian dengan nilai terbaik dengan standar penilaian dari Allah
Dalam agama Islam, kesuksesan itu bisa dinilai dari tingkat ketakwaan kita kepada Allah SWT
Orang yang sukses adalah mereka yang berhasil mengenali, menggali, dan memompa seluruh potensi diri, sehingga ia mampu menggagas karya-karya dan ide-ide terbaik demi kemaslahatan umat
Cirri sukses adalah orang-orang yang sangat mencintai ilmu, dan senantiasa belajar tiada henti
Jangan sampai, di kantor sukses mengurus perusahaan dengan ribuan karyawan, namun di rumah gagal, karena anaknya tidak terurus
Pribadi mandiri adalah pribadi penuh harga diri dan menghindarkan diri dari sikap bergantung kepada selain Allah
Mengubah diri untuk menghapus kemaksiatan dengan kebaikan, titik awalnya berada pada kekuatan tekad. Tekad kuat harus dimiliki oleh siapapun yang ingin berubah menjadi lebih baik
Jikalau jiwa kewirausahaan tertanam sejak dini pada diri kita, kita tidak akan pernah takut dengan apa pun. Karena itu, kalau saja bangsa ini dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha tidak satupun yang perlu kita takutii dari krisis yang menimpa bangsa ini
Sesorang menemui kegagalan, bisa jadi bukan karena dia tidak mampu. Seseorang yang gagal meraih kesuksesan dalam upayanya, sering disebabkan karena ia tidak pernah memelihara api semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar